Bersikaplah Optimis

Bersikaplah Optimis
Optimisme itu masalah kebiasaan mental. Anda dapat belajar membiasakan diri memiliki sikap optimis untuk membesarkan kesempatan-kesempatan Anda untuk meraih sukses. Atau Anda dapat memasukkan diri Anda sendiri ke dalam lubang pesimisme dan kegagalan.
Optimisme merupakan salah satu kerakteristik paling penting agar menjadi pribadi yang menyenangkan. Tetapi sikap optimis sebagian besar tumbuh dari karakteristik-karakteristik lain: rasa humor yang baik, penuh harapan, kemampuan mengatasi rasa takut, rasa bersyukur, sikap mental yang positif, fleksibilitas, antusiasme, keyakinan, dan sikap tegas.
Gunakanlah waktu beberapa menit setiap hari menyebutkan kejadian-kejadian menyenangkan yang akan terjadi besok, minggu depan, tahun depan! Jangan kuatir tentang hal-hal buruk yang mungkin Akan menimpa Anda. Dengan memikirkan berbagai hal yang menyenangkan, maka Anda sesungguhnya telah membuat rencana-rencana untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Dengan melakukan hal ini, maka Anda memiliki kebiasaan sikap yang optimis.
Tidak ada pemimpin besar atau manusia sukses yang sifatnya pesimis. Bagaimana mungkin seorang pemimpin dapat menjanjikan kesengsaraan dan kekalahan pada pengikut-penglkutnya? Meskipun berada di harl-hari Perang Sipil yang gelap, manusia seperti Lincoln dan Lee tetap memegang iman akan hari esok yang leblh baik.
Sikap optirnis alamiah Franklin D. Roosevelt meniupkan semangat harapan baru kepada negara yang sedang dilanda Depresi berat. Pemimpin yang kejam sekalipun—Hitler, Stalin, Mussolini, dan Mao—mengucapkan yel-yel kepada pengikutnya dengan frasa yang memberikan inspirasi: "Dunia yang akan da tang," "Tldak akan ada yang hilang kecuali cincin yang membelenggu Anda," "Asia baru."
Bisakah Anda—yang hidup di bawah sistem sosial, ekonomi, dan politik yang terbaik dalam sejarah manusia—rnemiliki sikap optimisme yang sedikit leblh dibandingkan pemimpin-pemimpin tersebut?
Ingatlah, dalam hubungan antar manusia: suka menarik suka. Tanpa peduli apapun aturannya dalam dunia fislk. Manusia yang optimis cenderung berkumpul dengan manusia optimis, sama seperti sukses menarik sukses. Tetapi manusia yang pesimis menghasilkan kekuatiran dan masalah meskipun dia tidak berbicara satu patah katapun atau dia tidak melakukan tindakan apapun. Ini karena manusia pesimis memiliki sikap negatif yang berfungsi sempurna seperti magnet.
Sikap optimis itu sendiri merupakan kesuksesan. Karena memiliki sikap optimis berarti Anda memiliki pikiran yang sehat, penuh kedamaian, dan penuh rasa syukur. Manusia yang sangat kaya bisa saia gagal secara fislk, kalau terus-menerus bersikap pesimis sehingga menyebabkan dia terserang borok usus.
Sikap optimis bukan merupakan kondisi pikiran di mana Anda membuang akal yang sehat dengan memiliki keyakinan bahwa kejadian-kejadian di masa yang akan datang akan beres dengan sendirinya. Pandangan semacam ini hanyalah rnilik orang-orang tolol. Optimisme adalah keyakinan yang kuat bahwa Anda dapat membuat segala sesuatunya menjadi benar dengan cara membuat rencana yang matang dan memutuskan tindakan-tindakan tepat yang berdasarkan akal sehat.
Pada puncak ketinggian pertumbuhan ekonomi besar di tabun 1928 (dan beberapa yang lain lagi sejak saat itu), ada sikap optimisme yang salah dari mereka yang percaya bahwa balonnya tidak akan bisa meletus. Mereka mencemooh "orang-orang pesimis" yang berpandangan jauh ke depan yang memperingatkan mereka bahwa negara itu sedang mengalami inflasi dan melakukan spekulasi yang berbahaya. Saat terjadi depresi besar, "orang-orang yang optimis" jatuh terperangkap. Banyak yang kurang memiliki kekuatan spiritual untuk mencari kemenangan dalam kekalahan dan ini menyatakan bahwa mereka manusia pesimis yang sebenarnya. Mereka yang memandang jauh ke depan tanpa rasa takut dan memantapkan posisi mereka dengan penuh kejujuran dengan cara menjual persedian barang dengan harga rendah dan dengan cara-cara lain untuk mempertahankan hidup. Merekalah yang menyatakan dirl sebagai manusia optimis sejati.
Anda dapat menjadi manusia optimis semacam itu. Belajarlah untuk menghadapai masa depan dengan berani. Analisa masa depan Anda. Pertimbangkan faktor-faktornya dengan penilaian yang jelas. Kemudian putuskan tindakan yang akan dilakukan untuk menguasai situasi agar sesuai dengan yang Anda inginkan. Dengan demikian Anda akan menemukan bahwa di dalam masa depan Anda sama sekall tidak ada yang perlu ditakuti.

0 comments: