Failed leadership, not a failed state

Failed leadership, not a failed state
Raffique Shah

Sunday, June 1st 2008

FOR many decades Scandinavian countries-Norway, Sweden, Denmark and Finland-have ranked highest in the world in economic and social indices. Far from being endowed with an abundance of natural resources, these countries wisely used what little they had (except Norway, which became oil-rich in the 1970s) to develop societies that are at the upper spectrum of global rankings in just about every field. They rank among the top ten countries in income distribution (rich-poor gap), per capita gross national income (GNI), and several other globally accepted indicators of successful countries.

In order to achieve a more equitable distribution of wealth, they all have almost punitive taxes imposed on the wealthy and social security systems that guarantee pensioners a better quality of life in their winter years. Their tax systems have caused their only two multi-billionaires among the top 100 in Forbes Rich List-the Ingvar Kamprad and Birget Rausing families-to reside in the tax-haven that is Switzerland. In contrast, India, where an estimated 300 million people live on under US$1 a day, has seven billionaires among the top 100. In poverty-stricken Mexico, Carlos Slim almost booted Bill Gates out of the top position.

I have used the very limited data above to show the stark contrast between "failed states" and successful ones. Scandinavia's social equity no doubt reflects itself in the countries' crime statistics that would make a typical Trini "laugh till yuh bell buss"! While most serious crimes (robberies, rapes, murders) are below Europe's average, a more prevalent felony is bike-theft! Car stealing is virtually unheard of, but car tampering is of some concern. And threats or use of physical violence are attributed to-don't laugh-women's assertiveness that is universal in that part of the world.

Interestingly, two Caribbean countries are recorded as having crime rates lower than those cited above-Dominica and Montserrat. There is no doubt, though, that Trinidad and Tobago, Jamaica, Haiti, the Dominican Republic and Guyana are the crime capitals of the Caribbean. It is not that there aren't burglaries, robberies and rapes in tourist havens like Barbados, St Lucia, St Maarten and Antigua. It's just that the media in those countries are conditioned to relegating crime reports to their inner pages, if they carry them at all.

As I wrote last week, there can be no excuse for the government and law enforcement agencies allowing crime to reach the levels it has. In spite of government's highly-touted 360-degrees radar to help stop boats from South America bringing in guns and drugs, the trade continues unabated. The illicit traders even resort to human cargoes-prostitutes from Colombia. In the Cedros peninsula, people know who the gun runners are. In Laventille, Morvant, Cocorite and Diego Martin, they know who the gang leaders and gangsters are. But what are they to do when they see these murderers consorting with politicians and policemen? Can any citizen rely on reports to the police, knowing that his life could well be in danger because he did his civic duty?

Moreover, the Government's fast-tracking of Vision 2020, which it believes must be visual (hence the multiple towers all over PoS), many citizens in need of help are left mired in poverty because they can't be easily seen. And even those most visible, the vagrants, remain eyesores in the rejuvenated capital city and other towns. Hazel Manning's vow to remove them remains as hollow as similar pronouncements by generations of ministers.

These shortcomings and many more are justification for many to refer to the country as a "failed state". But again, I register my dissent with this view. When New York and many other cities in the US were riddled with crime, was America declared a "failed state"? That country's health system is in crisis. Millions cannot access free medical attention, have no access to health care the way we do. And in spite of the crime levels, thousands flock restaurants, bars and clubs nightly. Night concerts are sold out: witness the recent Plymouth Jazz Festival.

Can they enjoy such freedom in Sudan or Haiti or Pakistan? And lest those who believe in the "failed state" mantra think that new-countries-on-the-global-block, like the Emirates, are without crime or traffic problems, they need to think again. Crime is on the rise in all these countries. Road carnage and driving habits are worse than they are here. Accidents are all too frequent, very gruesome. Migrant labourers who build these almost magical city-states live in squalor. The rich-poor gap is much wider than ours.

For all these reasons I am not about to join the conga-line of critics who see us on the brink of disaster. We do not have a "failed state". What we have are failed and failing leaders. We have citizens who have failed their children, who manufactured criminals in their homes. The nation is riddled with white collar criminals who feel they are several cuts above bandits and murderers.

Look into your mirrors, I say. Government ministers and opposition politicians, businessmen and labourers, policemen and doctors are all part of a "failed society".

Sabar & Kesabaran (Patience)

Kesabaran (Patience)
Amerika selalu tergesa-gesa. Orang-orang dari negara lain menganggap bahwa sifat tergesa-gesa merupakan karakteristik bangsa Amerika yang paling umum. Dan pendapat mereka benar. Tergesa-gesa merupakan ciri khas nasional yang berasal dari jiwa petualangan, energi dahsyat yang merupakan sumber kekuatan terbesar.
Tetapi energi yang sama—tenaga pendorong yang menuntut tindakan segera—juga bisa menjadi sumber kelemahan, karena energi ini telah membuat kita menjadi manusia yang paling tidak sabar di dunia. Di waktu perang, banyak dari tentara-tentara kita yang menemukan diri mereka berada dalam posisi tidak menguntungkan yang fatal karena ketidaksabaran bangsa Amerika yang sudah umu. Seringnya, bukannya berusaha menipu penembak gelap, mereka malah mengekspos diri mereka sendiri terhadap tembakan.
Akibatnya bisa sama di dalam bisnis. Kita ingin agar kontraknya segera ditandatangani dan perjanjiannya segera dilaksanakan, dan kita ingin agar mereka mengerjakannya sekarang juga. Kita sering gagal meluangkan waktu untuk memikirkan suatu proyek dengan matang sehingga memiliki pandangan yang kabur tentang pelaksanaannya. Karena ketidaksabaran ini maka kita tergesa-gesa untuk "segera mendapatkannya," sehingga kita kehilangan keuntungan yang penting dibandingkan orang lain yang bersedia untuk menunggu lebih lama sebelum mengambil tindakan. "Dia yang memiliki kesabaran," kata Benjamin Franklin, "bisa memiliki apa yang menjadi kemauannya."
Kesabaran menuntut keberanian yang memiliki tipe tersendiri. Kesabaran merupakan tipe ketabahan yang gigih dan penuh stamina yang dihasilkan karena seseorang memiliki dedikasi pada suatu ideal atau tujuan. Menurut Browning, sabar berarti berani mengubah apa yang dapat Anda ubah, rela menerima apa yang tidak dapat Anda ubah, dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya. Jadi, semakin kuat Anda terdorong oleh ide untuk meraih tujuan utama hidup Anda, maka Anda harus semakin sabar di dalam mengatasi hambatan-hambatan.
Kesabaran yang saya bicarakan adalah kesabaran dinamis, bukan kesabaran statis, kesabaran aktif, bukan kesabaran pasif. Kesabaran adalah kekuatan positif untuk mengarahkan takdir Anda, bukan ketaatan yang tunduk pada keadaan atau kondisi di mana Anda berada. Kesabaran tumbuh dari energi dahsyat yang bertipe sama dengan apa yang dimiliki bangsa Amerika dalam jumlah yang berlimpah ruah. Jadi, kesabaran harus dikontrol dengan baik dan diarahkan dengan teliti untuk meraih satu tujuan dengan kebulatan tekad yang hampir fanatik.
Mengetahui ke mana Anda pergi dalam hidup ini meningkatkan toleransi Anda terhadap gangguan-gangguan kecil yang datang di antara Anda dan tujuan Anda. Anda tahu bahwa Anda akan sampai ke sana, dan gangguan-gangguan itu hanyalah penundaan sementara. Kalau Anda memahami makna sebenarnya dari gangguan-gangguan itu dan mendekatinya secara positif, maka Anda akan menemukan bahwa kalau Anda bersedia menghadapinya, maka gangguan-gangguan itu bisa disingkirkan. Gangguan-gangguan itu akan lenyap jauh sebelum Anda kehabisan semangat.
Constance Bannister menganggap ketidak-sabaran sebagai kesalahan terbesarnya, tetapi dia dengan sengaja mengambil profesi di mana kesabaran merupakan presarat utama - memotret bayi-bayi - dan dia menjadi salah satu manusia paling sukses di bidangnya.
"Dengan seorang bayi, untuk mendapatkan kesan yang Anda inginkan, Anda harus terus-menerus mengulang, terus-menerus menjelaskan, dalam monoton suara yang menyejukkan," kata Bannister. "Saya suka memotret bayi karena pekerjaan ini sangat membantu saya. Pekerjaan ini mengembangkan rasa humor saya dan membantu saya agar kreatif di bidang-bidang lain."
Bagaimana agar anda bisa mengembangkan kesabaran? Caranya mudah, syaratnya Anda harus sudah memiliki tekad untuk meraih tujuan spesifik hidup Anda. Berkonsentrasi pada tujuan itu dengan segenap kekuatan Anda, sampai Anda dipenuhi dengan semangat menyala-nyala untuk meraih tujuan itu - dan setiap pemikiran, tindakan, dan doa Anda diarahkan untuk meraih hasil akhir yang telah ditetapkan.
Prinsip ini tepat sama dengan ketetapan ide yang memberikan kesabaran yang diperlukan bagi Edison untuk menemukan lampu listrik, bagi Salk untuk memproduksi vaksin polia, bagi Hillary untuk mendaki Gunung Everest, dan bagi Hellen Keller untuk menang melawan keterbatasan fisik yang nampaknya tak terkalahkan.
Konsentrasi yang sama dalam tujuan utama Anda akan memberikan kesabaran yang Anda perlukan untuk meraihnya.

Meminta Bantuan Orang Lain untuk Meraih Sukses


Meminta Bantuan Orang Lain untuk Meraih Sukses - ask another person aid to reaches successful
Sukses dapat diraih dengan lebih cepat dan pasti kalau Anda belajar bagaimana cara menggunakan pendidikan, pengalaman, dan kemampuan untuk mem pengaruhl orang lain.
Kapten Eddie Rickenbacker percaya bahwa modal pribadi terbesar miliknya adalah "kemampuan untuk meminta bantuan pemikiran orang lain dalam semangat kerjasama yang bersahabat."
"Kalau saya menukarkan uang yang saya miliki dengan uang yang Anda miliki, maka kita berdua tidak akan meniadi lehih baik dibanding pada saat
kita memulai. Tetapi kalau ide milik saya ditukarkan dengan ide milik Anda, maka kita berdua akan menjadi dua kali lebih kaya dibandingkan sebelumnya. Dan kerjasama adalah cara untuk melipatgandakan kekayaan spiritual kita ke dalain jumiah yang tidak terbatas."
Ingatlah bahwa kalau ada dua orang atau lebih, yang bekerjasama dengan crat untuk saling melengkapi dan mendukung kemampuan masing-masing pihak, maka mercka selalu hisa mendapatkan lchih banyak dibandingkan kalau mercka berusaha sendiri. Keherhasilan terbesar dari sistem ekononii bebas kita berasal dari perusahaan milik kelompok dan bukan perusahaan pribadi. Tetapi untuk mendapatkan ban tuan orang lain pun Anda harus mempersiapkan barter. Anda tidak hisa datang dengan tangan kosong.
Kebesaran Thomas Edison sebagai penemu itu karena hasil dari kejeniusan dia dalam mengorganisasikan individu-individu sebagai tim. Setiap orang memiliki pengetahuan lchih di dalain spesialisasi yang dia tekuni dibandingkan pengetahuan umum nya, dan pengetahuan ini bermanfaat untuk meraih tujuan bersarna.
Lloyd Weeks dari Salem, Illinois, bekerja sebagai insinyur mckanlk. Weeks menemukan ide unik untuk mengkonstruksi tank-tank minyak. Tetapi untuk membangun idenya Weeks memerlukan uang. Tetangganya, seorang dokter gigi yang berhasil, tidak memiliki ilmu pengetahuan teknik yang dimiliki Weeks. Tetapi dia memiliki uang yang dia tabung dari hasil hasil praktek dokternya. Masing-masing orang memberikan sumber daya yang mereka miliki untuk membentuk kerjasama bisnis sehingga mereka berdua mendapatkan kcuntungan beribu-ribu dolar dari bulan ke bulan.
Sungguh penting bagi semua anggota tim yang berkerja sama untuk saling membagi keuntungan. Kalau tidak demikian, tin tersebut akan segera gagal.
Pada suatu sore, Henry Ford berjalan menuju pabriknya dan berhenti untuk berbicara dengan tukang sapu.
"Kamu suka pekerjaanmu?" tanya Ford.
"Ya," jawah tukang sapu itu, "tetapi saya lebib suka kalau Anda menjual besi-besi sisa itu daripada membuangnya. Dan memberi saya sebaglan dari hasil penjualannya."
Ford mempraktekkan ide tersebut esok harinya. Ide tersebut cukup banyak mengurangi biaya perusahaan dan tukang sapu itu Juga mendapatkan promosi.
Apa yang Anda butuhkan untuk meraih sukses? Siapa yang memiliki apa yang dibutuhkan? Apa yang dapat Anda tawarkan untuk mendapatkan apa yang Anda, butuhkan? Mungkin, tawaran Anda memang dicari oleh orang lain.
Kalau memang demikian, Anda dapat menggabungkan berbagai sumber daya dengan orang lain dan membuat perjuangan untuk meraih sukses menjadi lebih mudah. Sama seperti kata pepatah, "Tidak ada seorang pun dari kita yang lebih cerdik dibandingkan kita semua."

Gunakan Daya Tarik Pribadi Anda

Gunakan Daya Tarik Pribadi Anda
Kalau Anda seperti kebanyakan orang, Anda tentu pernah berjumpa dengan individu-individu yang sangat menarik hati Anda sejak saat pertama kali bertemu, yaitu orang-orang yang langsung Anda terima sebagai teman dan jauh lebih dapat dipercaya dibandingkan rata-rata kenalan biasa. Kita semua memiliki daya tarik pribadi tertentu dalam beberapa tingkatan. Daya tarik beberapa orang melebihi yang lain.
Daya tarik pribadi nampaknya seperti warisan biologi yang menentukan jumlah perasaan emosional - seperti antusiasme, cinta kasih, dan sukacita - sehingga kita mampu mengeluarkan dan menerapkannya di dalam kata-kata dan perbuatan-perbuatan kita. Kita tidak bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas warisan ini, tetapi kita dapat mengenal dan mengarahkan daya tarik pribadi ini untuk meraih tujuan apapun yang kita inginkan. Dan di antara kita yang belajar untuk mengenal dan mengarahkan daya tarik pribadi ini seringnya menjadi pemimpin, pembangun, pelaksana, dan perintis yang membantu memajukan peradaban kita.
Meskipun ini merupakan kasus yang sering terjadi, tetapi bukan berarti hal ini merupakan kepastian. Sering kali terjadi bahwa orang yang tidak bertanggungjawab memiliki kekuasaan besar untuk mempengaruhi orang lain. Jadi, kita tituntut untuk menerapkan sikap yang lebih berhati-hati kalau menghadapi orang-orang tertentu sampai tahu betul apa maksud-maksud dan motivasi-motivasi mereka. Apa yang penting adalah bahwa Anda dapat memenfaatkan daya tarik pribadi Anda untuk meraih sukses. Dengan memanfaatkan daya tarik pribadi, Anda bisa mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan orang lain guna meraih tujuan-tujuan utama Anda.
Daya tarik pribadi pada prinsipnya diungkapkan melalui suara, mata, dan tangan - yaitu alat-alat utama yang kita miliki untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tetapi keadaan dan postur tubuh Anda memainkan peranan yang penting juga. Kata-kata yang dipakai mungkin sangat tidak berarti, tetapi nada suara, kekuatan dalam penyampaiannya, dan antusiasme yang disampaikan mungkin jauh lebih kuat dibandingkan logika dan retorika yang terkandung di dalamnya.
Karena itu, seseorang yang memiliki daya tarik pribadi di tingkat yang sangat tinggi mungkin tidak perlu mengatakan sepatah kata pun untuk menarik perhatian banyak orang kepadanya. Contoh dari tokoh terkemuka adalah Pendeta Billy Graham. Dia menarik jiwa-jiwa kepada Tuhan Pencipta hanya dengan gerakan tangannya, dengan pandangan matanya yang ekspresif, atau dengan kalimat-kalimat yang disuarakan dengan merdu. Franklin Roosevelt memiliki kekuatan yang sama terhadap orang lain di bidang politik. Tetapi saya perlu menunjukkan bahwa Hitler, Musolini dan karaktyer jahat lain di sepanjang sejarah juga menggunakan kekuatan yang sama. Berhati-hatilah terhadap mereka yang memanfaatkan daya tarik pribadi mereka untuk tujuan-tujuan yang merusak.
Anda dapat menggunakan kekuatan yang sama agar kekuatan ini bermanffat bagi Anda dengan belajar meradiasikan kepercayaan diri, kekuatan spiritual dan kewibawaan. Berusahalah untuk dengan sadar bertatap muka secara langsung dengan orang lain, salami tangan mereka dengan hangat dan mantap, berbicaralah dengan cara yang menyenangkan, pakailah nada dan volume yang pas dan warna suara yang mengesankan yang menangkap perhatian para pendengar Anda.
Hidupkan daya tarik pribadi Anda - lihatlah bagaimana hasilnya buat Anda!

Gunakan Inisiatif Anda

Gunakan Inisiatif Anda
Sulit untuk menemukan kebiasaan manusia yang lebih merusak dibandingkan penundaan - yaitu menunda sampai besok apa yang seharusnya sudah diselesaikan minggu lalu. Inisiatif pribadi merupakan satu-satunya obat untuk menghilangkan penundaan. Manusia yang berhasil adalah manusia yang berpikir dan bergerak berdasarkan inisiatif pribadi mereka. Ada dua macam tindkan, pertama adalah tindakan yang dipilih secara sukarela, kedua adalah tindakan yang diambil karena terpaksa melakukannya.
Kita hidup di negara yang penuh dengan hak-hak istimewa dan kebebasan pribadi yang tersedia bagi si kaya dan si miskin. Mungkin ini merupakan faktor paling penting dalam sistem perdagangan bebas kita.
Hak istimewa untuk memiliki inisiatif pribadi dianggap sangat penting sehingga secara spesifik dijamin dalam Konstitusi Amerika Serikat untuk setiap warga negara. Dan nilainya pun begitu berharga sehingga setiap bisnis yang dimanajemeni dengan baik memahami dan memberi imbalan yang memadai bagi individu-individu yang menggunakan inisiatif pribadi mereka untuk memajukan perusahaan.
Andrew Carnegie bekerja sebagai karyawan muda di sebuah kantor dalam divisi pengawasan umum Pennsylvania Railroad Company di Pittsburg. Suatu saat Carnegie datang ke kantor di pagi hari dan menemukan bahwa ada kerusakan jalan kereta api di luar kota. Carnegie berusaha keras untuk memberitahu pengawas umum melalui telepon tetapi sambungannya terputus.
Akhirnya, karena sangat mendesak, Carnegie melakukan sesuatu yang dia tahu akan mengakibatkan dia dikeluarkan secara otomatis karena tidak mentaati aturan-aturan perusahaan yang sangat ketat. Paham benar bahwa setiap menit-menit penundaan akan mengakibatkan kecelakaan kerata api, Carnegit memberikan instruksi pada kondektor untuk melakukan tindakan pencegahan dengan memakai tanda tangan atas nama bos.
Beberapa jam kemudian pengawas umum datang ke kantornya. Dia menemukan permohonan berhenti bekerja milik Carnegie yang isinya menerangkan apa yang telah dia lakukan. Hari itu berlalu dan tidak ada sesuatu apapun yang terjadi. Esok harinya suart permohonan berhenti kerja dikembalikan pada Carnegie dengan disertai kata-kata "PERMOHONAN BERHENTI KERJA DITOLAK" yang tertulis dengan tinta merah di muka surat.
Beberapa hati kemudian bos Carnegie memanggil di ke kantor dan berkata, "Anak muda, ada dua macam manusia yang tidak pernah dapat maju atau berharga bagi siapapun. Pertama adalah menusia yang tidak bersedia melakukan apa yang diperintahkan padanya, dan kedua adalah manusia yang tidak bersedia melakukan pekerjaan apapun dengan lebih baik dibandingkan apa yang diperintahkan kepadanya." Dalam contoh ini, bos Carnegie menemukan bahwa dia lebih berharga dibandingkan peraturan-peraturan perusahaan.
Beberapa tahun yang lalu, kondisi kesehatan George Stefek, dari Chicago, membaik di rumah sakit veteran. Saat George terbaring di sana dia mendapatkan sebuah ide sederhana yang dapat ditemukan setiap orang. Tetapi yang penting adalah Stefek melaksanakan ide tersebut segera setelah di keluar dari rumah sakit. Ide ini memberi manfaat yang sangat berharga bagi Stefek.
Apa yang dilakukan Stefek adalah memanfaatkan ruang kosong pada kardus cucian yang digunakan untuk membuat kaku baju-baju yang telah mereka cuci. Stefek menjual iklan yang dituliskan pada kardus tersebut. Sebagai hasilnya, dia bisa menjual kardus-kardus tersebut tiga puluh persen lebih murah dan memberikan cara-cara untuk mendapatkan calon pembeli bagi pemasang iklan. George Stefek membangun American Shirtboard Advertising Company menjadi bisnis yang berjaya.
Clarence Saunders dari Memphis, Tennesse, melihat antrian panjang orang-orang yang bergiliran untuk melayani diri sendiri di dalam restoran yang disebut memakai cara baru - kafetaria. Dia melayangkan imajinasinya dan berhasil menemukan rencana untuk mengadaptasikan ide melayani diri sendiri atau 'self-service' ini di bidang bisnis eceran.
Saat dia menerangkan idenya pada salah seorang karyawan sebuth tokok eceran lokal, Saunders diperingatkan bahwa dia dibayar untuk membungkus dan memberikan barang yang dibutuhkan, dan bahwa dia tidak boleh memboroskan waktunya memikirkan ide-ide yang bodoh dan tidak praktis. Saunders melepaskan kerjanya dan mewujudkan rencananya dengan mendirikan Piggy Wiggly Stores. Saunders mengeruk keuntungan berjuta-juta dolar karena ide-idenya, dia pelopor supermarket modern masa kini.
Tuhan Pencipta memberikan kita kekuasaan absolut dalam kekuaran berpikir, tidak diragukan lagi bahwa sudah menjadi kehendakNya agar kita menggunakan hak prerogatif ini menurut inisiatif kita sendiri.
Alibi yang terlalu banyak dipakai oleh para penunda - "Saya tidak punya waktu" - mungkin telah menyebabkan lebih banyak kegagalan dibandingkan gabungan semua alibi lain. Manusia yang tetap maju dan menemukan jati diri mereka adalah manusia yang selalu memiliki waktu untuk bertindak atas dasar inisiatif mereka sendiri ke arah penting manapun guna mendapatkan kemajuan atau keberuntungan.

Dapatkan Pekerjaan yang Anda Inginkan

Dapatkan Pekerjaan yang Anda Inginkan
Pelayanan yang Anda berikan dalam pekerjaan sehari-hari merupakan komioditas yang harus Anda pasarkan untuk mendapatkan keuntungan terbaik. Tolong perhatikan bahwa saya tidak menulis "dengan kemungkinan gaji tertinggi." Pekerjaan terbaik yang ditawarkan pada Anda tidak selalu pekerjaan dengan bayaran tertinggi. Pekerjaan-pekerjaan lain mungkin menawarkan kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan kemajuan, lebih memiliki kesempatan untuk belajar, mendapat pengalaman, dan menyiapkan diri Anda untuk posisi yang lebih tinggi.
Dalam mencari pekerjaan, usahakan untuk selalu memiliki pandangan jangka panjang. Carilah peluang-peluang yang lebih dibandingkan hanya mencari tunjangan untuk sekarang ini saja. Berikut ini cara seseorang yang mencari peluang dan bukan hanya menunggu peluang agar datang sendiri kepadanya.
Setelah tamat dari sekolah teknik di Timur, John Wesley Ashton memutuskan untuk memasarkan jasa-jasanya dengan memakai keahlian yang sama seperti seorang pengusaha memasarkan produk-produknya. Pertama-tama dia memutuskan apa posisi yang dia inginkan, dan berapa jumlah gaji yang ingin dia terima. Kemudian dia memasang iklan di semua koran harian sesuai dengan kemampuan keuangannya, yang bunyinya:
"Kepada Bpk. Eksekutif Puncak di bidang teknik:
Bersediakah Anda mengijinkan seorang tamatan sekolah teknik untuk mendemonstasikan bagaimnana dia bisa berharga buat Anda dengan cara bekerja tanpa digaji selama sebulan? Saya bisa memberikan loyalitas, dapat dipercaya, kesabaran, kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain secara harmonis, kekuatan antusiasme, kepribadian yang menyenangkan, tapat waktu, dan semangat yang pantang penyerah untuk terus belajar di saat bekerja, dan juga catatan prestasi akademik 'summa cum laude' di bidang teknik."
Iklan ini menarik perhatian lebih dari tiga ratus jawaban! Seorang eksekutif dari U.S. Steel menulis: Temui saya di kantor pusat kami di New York hari Rabu depan. Dan kalau Anda sebaik seperti yang Anda katakan, maka Anda boleh membawa tas Anda dan bersiap-siaplah untuk bersama saya mengunjungi salah satu pabrik kami."
Pendekatan Ashton memang unik, dan sudah pasti menarik perhatian. Penawaran dari Ashton untuk bekerja selama sebulan tanpa gaji merupakan tantangan bagi eksekutif bisnis. Hal ini membuktikan bahwa Ashton lebih tertarik untuk mendemonstrasikan apa yang dapat dia berikan dibanding apa yang dia minta dari pekerjaannya. Dan daftar karakter pribadi yang Ashton berikan tidak kedengaran sombong, tetapi mengatakan pada calon pemberi kerja apa yang ingin dia buktikan dalam jangka waktu sebulan bekerja secara gratis.
Dalam wasancaranya dengan eksekutif U.S. Steel, Ashton menyerahkan brosur yang diketik rapi dan bersampul kulit yang berisi data-data tentang dirinya: pendidikan, keanggotaan dalam organisasi pemerintah dan yayasan, hobi, kliping surat kabar tentang dirinya yang didapatkan dari jurnal kampus, dan data-data pribadi. Dia juga melampirkan foto terbaru dan daftar referensi.
Ashton mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan dan dia tidak perlu bekerja selama sebulan tanpa gaji. Disepakati bahwa gajinya akan ditetapkan dengan perjanjian bersama pada akhir bulan setelah dia mendemonstrasikan kemampuannya. Meskipun demikian, John Wesley Ashton mengambil pekerjaan yang lebih rendah dibandingkan pekerjaan yang ditawarkan kepadanya oleh majikan lain karena dia menyadari bahwa dalam posisinya dia memiliki kesempatan untuk mendapatkan promosi yang tidak terbatas.
Kisah tentang cara pendekatan yang dilakukan Ashton harud menstimulasi kecerdikan Anda dalam melamar pekerjaan di bidang usaha apapun. Gunakanlah imajinasi Anda. Ajukan pertanyaan berikut ini pada diri sendiri: Bagaimana caranya agar saya bisa menarik perhatian eksekutif yang sibuk? Bagaimana cara menawarkan diri untuk mendemonstrasikan nilai pelayanan saya?
Pastikanlah bahwa Anda tidak berlebihan di dalam menawarkan diri. Jangan menjanjikan apa yang tidak mungkin dapat Anda penuhi. Tindakan yang berlebihan itu hanyalah dasar yang lemah untuk membangun karir. Tetapi, buatlah bos terkejut & senang setelah menemukan bahwa Anda memberikan lebih banyak dibandingkan dengan apa yang telah dijanjikan - tindakan ini bahkan bisa mengangkat diri Anda untuk menduduki posisi kepemimpinan.

Menerima Bantuan dari Orang Lain


Menerima Bantuan dari Orang Lain
Pikiran yang jernih tidak pernah berasal dari perasaan kuatir. Manusia yang cerdik mengetahui hal ini. Mereka berusaha menghilangkan kekuatiran dengan bantuan orang lain yang pikirannya tidak digelapkan oleh perasaan-perasaan takut dan kuatir.
Dalam tahap pertama terjadinya Depresi Besar, John Collier datang ke kantor saya untuk mengutarakan masalah yang dia kuatirkan sehingga membuat badannya jatuh sakit. Sebenarnya Collier memiliki jawahan atas masalahnya, tetapi keadaan pikirannya tidak mengijinkan dia untuk memaham jawabannya.
Collier memiliki pabrik sepatu di Boston. Saat mulai terjadi depress, bank yang memberinya pinjaman menghentikan bantuannya dan menyita peralatan-peralatan miliknya. Dia tidak bisa mendapatkan pinjaman lagi tanpa memberikan jaminan.
Beberapa pertanyaan sederhana mengemukakan fakta ini: Collier sudah berpengalaman di bidang pembuatan sepatu selama lebih dari dua puluh tahun. Dia telah memiliki sekelompok pembeli yang telah menjadi pelanggannya sejak bisnisnya didirikan. Collier juga menjadi tua-tua di salah satu gereja terkenal di Boston. Kehidupan rumahtangganya juga bahagia. Setelah sama menyimpulkan apa saja yang dimilikinya, Collier kaya dalarn nilai-nilai kehidupan, dan ini merupakan hal yang sangat pen ting.
"Ya, saya tahu itu," Jawabnya, "tetapi saya tidak punya uang!"
"Manusia yang memiliki aset-aset seperti yang Anda miliki tidak akan pernah kehabisan uang," jawab saya, "karena itulah jaminan paling baik yang bisa dimiliki seseorang."
"Tetapi pihak bank tidak berpikir dengan cara demikian."
"Bank memang tidak berpikir dengan cara demikian," tegas saya, "tetapi ada cara-cara untuk menemukan orang yang dapat membantu Anda. Sekarang, inilah saran saya: Adakan rapat dengan mengundang sepuluh orang yang paling terpandang yang kamu tahu. Orang yang memiliki sarana keuangan leblh dari cukup. Dan juga sepuluh orang pedagang eceran yang telah membeli sepatu-sepatu Anda. Mintalah pinjaman uang dari mereka untuk mendirikan bisnis Anda kemball."
Sulit bagi saya untuk menyelesaikan pembicaraan saya saat melihat mata Collier tidak menampakkan ketakutannya lagi. Dia mulai tersenyum, me ngambil catatan di sakunya, dan mulai menulis. Setelah selesai menulis, kemudian dia memberikan bukunya pada saya, yang berisi daftar hanya lima orang, semua mantan pelanggannya.
"Nama-nama inilah, "katanya, "lima orang yang akan bersedia menolong saya. Mereka telah menjadi pelanggan sepatu saya selama bertahun-tahun. Mereka tahu kualitas produk saya, dan mereka percaya pada saya dan juga sepatu saya. Saya akan meminta bantuan keuangan yang saya butuhkan kepada mereka dengan cara rnemberikan potongan harga ekstra atas semua sepatu yang mereka beli dari saya nantinya."
Kemudian saya menerangkan pada Collier bahwa dia telah menggunakan rencana yang sangat bermanfaat sama seperti yang telah digunakan oleh Henry Ford saat hari-hari pertama berdirinya Ford Motor Company. Saya menerangkan bahwa Ford mendapatkan modal usaha yang dia perlukan dari orang-orang yang membell mobilnya, yaitu dealer-dealer mobilnya.
"Hal ini sangat jelas bagi saya sekarang, " komentar Collier. "Tetapi yang membingungkan saya adalah mengapa saya tidak pernah berpikir dengan cara demikian sebelum bertemu Anda." Pertanyaan yang sama juga telah mengganggu pikiran banyak orang, yaitu mereka yang sudah memiliki jawaban atas masalah mereka sendiri, tetapi memerlukan orang lain agar memberitahukan jawaban atas masalah tersebut kepadanya.
Collier pulang kemball ke Boston. Tujuh bulan kemudian saya menerima surat yang menerangkan bagaimana dia telah melaksanakan rencananya. Di samping suratnya saya juga menerima jam saku yang bagus, di situ tertulis: "Untuk Napoleon Hill, yang telah memperkenalkan dengan diri saya yang sebenarnya."
Tulisan itu menceritakan seluruh kisahnya. Yang perlu saya kerjakan hanyalah melepaskan Collier dari genggaman rasa takut yang menyebabkan dia menetapkan batas-batas yang tidak perlu di saat dia membutuhkan bantuan.
Pelajaran terbaik yang dapat dipelajari setiap orang adalah dengan menemukan fakta ini: Aset kita yang terbesar adalah berupa kemampuan kita untuk mendapatkan bantuan dari mereka yang mampu dan dengan senang hati memberikan petunjuk untuk kita di saat kita sendiri tidak mengetahui jalan keluarnya.